Header Dispersip

Pameran Arsip Virtual

Pameran Arsip Virtual 2023

PAMERAN VIRTUAL KEARSIPAN JAWA TENGAH TAHUN 2023

"SEJARAH PEMBENTUKAN DAN KEBERLANGSUNGAN PEMERINTAH DAERAH"

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, bekerja sama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten/Kota Se-Jawa Tengah menyelenggarakan PAMERAN VIRTUAL Kearsipan dengan Tema : SEJARAH PEMBENTUKAN DAN KEPERLANGSUNGAN PEMERINTAH DAERAH. 

PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN

DALAM NKRI

- Pemerintahan Kabupaten Klaten Tahun 1950 -

Kabupaten Klaten dibentuk berdasarkan UU RI Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah (diundangkan tanggal 8 Agustus 1950)

NO 

Jabatan

Nama

1 Bupati R. Kasiran Brotoatmojo
2 Sekretaris I  Baroen Moehammad
3 Kepala DKR dr. Soeradji Tirtonegoro
4 Kepala PUK Prodjodirjo
5 Kepala Bagian Perusahaan S. Hadisanjoto
6 Kepala Bagian Umum Soetardjo
7 Kepala Bagian Personalia Sastrosoemarno
8 Seksi Perundang- undangan Kadaruslan
9 Kepala Bagian Keuangan Soetono
10 Kepala Seksi Sekretariat DPRDS Sri Joenanto

Sekretaris I. Baroen Moehammad

 

Kepala D.K.R. dr. Soeradji Tirtonegoro

 

Kepala P.U.K. Prodjodirjo

 

Kepala Bagian Perusahaan S. Hadisanjoto

 

Kepala Bagian Umum Soetardjo

 

Kepala Bagian Personalia Sastrosoemarmo

 

Seksi Perundang-Undangan Kadaruslan

Kepala Bagian Keuangan Soetono

 

Kepala Seksi Sekretariat DPRDS Sri Joenanto

 

 


- DPRDS Kabupaten Klaten Tahun 1950 -

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara dipilih pada 28 September 1950 dan dilantik pada tanggal 20 Oktober 1950 berdasarkan Pasal 131 ayat 1 dan UUDS 1950.

Ketua DPRDS;

Saudara Darsono diganti Sdr Soemarto dan kemudian diganti Soedjono Hardjowinoto

Ketua DPRDS Soedjono Hardjowinoto

Wakil Ketua DPRDS Padijosasto

 

Anggota-anggota DPRDS

Anggota DPRDS Sampurnodjati

 

Anggota DPRDS Sastromardjono

 

Anggota DPRDS Sjamsoeri

Anggota DPRDS Soeharto

 

Anggota DPRDS S. Dihardjo

 

Anggota DPRDS Moch. Irsjad

 

Anggota DPRDS Moch. Achmady

Anggota DPRDS Dwidjosoenjoko

BUPATI KLATEN DARI MASA KE MASA & ASAL MULA NAMA KLATEN

- Penguasa dan Bupati Klaten -

No

Nama Penguasa dan Bupati

Masa Jabatan

Keterangan

1 RT Kartanagara II 1775 – 1806 Bupati Tamping Panekar Kasunanan Surakarta, pada masa pemerintahannya benteng ( loji ) Klaten didirikan
2 RT Kartanagara III 1806 – 1808 Bupati Tamping Panekar Kasunanan Surakarta
3 RT Kartanagara IV 1808 – 1825 Bupati Tamping Panekar , tempat di Bareng, semula menjabat sebagai Kepala Prajurit Suranata, kemudian menjadi Kliwon Gedhong Tengan
4 KRT Mangunnagara 1825 – 1850 Bupati Gunung Polisi Pajang Kidul, tempat di Klaten, semula menjabat sebagai Bupati Keparak kemudian menjadi Bupati Penumping.
5 KRMT Suradirja 1850 – 1860 Bupati Gunung Polisi Pajang Kidul, tempat di Sidawayah
6 KRT Cokrodipuro 1860 – 1867 Bupati Gunung Polisi Pajang Kidul, tempat di Bareng Kidul.
7 KRT Mangundilaga 1867 – 1870 Bupati Gunung Polisi Pajang Kidul, tempat di Sidawayah
8 KRMT Mangunkusuma 1870 – 1887 Bupati Gunung Polisi Klaten Tempat di Klaten
9 KRT Cokrowadana 1887 – 1889 Bupati Gunung Polisi Klaten Tempat di Klaten
10 KRT Martawadana 1889 – 1895 Bupati Gunung Polisi Klaten Tempat di Klaten
11 KRT Mangunnagara 1895 – 1896 Bupati Gunung Polisi Klaten Tempat di Klaten
12 KRT Sutonagoro 1896 – 1912 Bupati Gunung Polisi Klaten Tempat di Klaten
13 KRT Mangunnagara 1912 – 1916 Bupati Gunung Polisi Klaten Tempat di Klaten
14 KRT Martanagoro 1916 – 1919 Bupati Gunung Polisi / Bupati Pangreh Praja Klaten tempat di Klaten
15 KRT Pusponagoro 1919 – 1932 Bupati Pangreh Praja Klaten tempat di Klaten
16 KRMT Martonagoro 1932 – 1939 Bupati Pangreh Praja Klaten tempat di Klaten
17 KRMT Yudonagoro 1939 – 1946 Bupati Pangreh Praja Klaten tempat di Klaten
18 RMT Pringgonagoro 1946 – 1947 Bupati Klaten
19 Dr. Soedomo 1947 – 1950 Bupati Klaten
20 Soewarno 1950 – 1950 Bupati Klaten
21 R. Kasiran Brotoatmojo 1950 – 1952 Bupati Klaten
22 Mochtar 1952 – 1957 Bupati Klaten
23 R. Kisworo 1957 – 1959 Bupati Klaten
24 RM Brotopranoto 1959 – 1960 Bupati Klaten
25 M. Pratikto 1960 – 1965 Bupati Klaten
26 Soedarto Mardjo Sentoho 1965 – 1966 Bupati Klaten
27 Soetijoso 1966 – 1970 Bupati Klaten
28 Saibani 1970 – 1975 Bupati Klaten
29 Soetono 1975 plh Bupati Klaten melanjutkan masa pemerintahan Saibani yang jatuh sakit
30 Soemanto 1975 – 1985 Bupati Klaten
31 Suhardjono 1985 – 1995 Bupati Klaten
32 Kasdi SP 1995 – 2000 Bupati Klaten
33 Haryanto 2000 - 2005 Bupati Klaten
34 Sunarna 2005 - 2015 Bupati Klaten
35 Drs. H. Jaka Sawaldi., MM 2015 - 2016 Pj. Bupati Klaten
36 Hj. Sri Hartini 2016 - 2017 Bupati Klaten
37 Hj. Sri Mulyani 2017 - 2020 Plt. Bupati Klaten
38 Dr. AP. Ir. Soejarwanto Dwiatmoko., MSi. 2020 Pjs Bupati Klaten
39 Hj. Sri Mulyani., S.M. 2021 - sekarang Bupati Klaten

KRT Sutonagoro Bupati Gunung Polisi Klaten Tempat di Klaten Tahun 1896 – 1912

KRT Martanagoro Bupati Gunung Polisi / Bupati Pangreh Praja Klaten tempat di Klaten Tahun 1916 – 1919

Dr. Soedomo Bupati Klaten Tahun 1947 – 1950

M. Pratikto Bupati Klaten Tahun 1960-1965

Soedarto Mardjo Sentoho Bupati Klaten periode 1965 – 1966

Soetijoso Bupati Klaten periode 1966 – 1970

Saibani Bupati Klaten periode 1970 – 1975

Soetono Plh Bupati Klaten melanjutkan masa pemerintahan Saibani yang jatuh sakit.

Soemanto Bupati Klaten periode 1975 – 1985

Suhardjono Bupati Klaten periode1985 – 1995.

Kasdi SP, Bupati Klaten periode 1995 – 2000

Sunarna, Bupati Klaten periode 2005 – 2015

Drs. H. Jaka Sawaldi., MM, Pj. Bupati Klaten Periode 2015-2016

Hj. Sri Hartini, Bupati Klaten Periode 2016-2017

Hj. Sri Mulyani, S.M. Plt. Bupati Klaten Periode 2017-2021 & Bupati Klaten Periode 2021-Sekarang

Dr. AP. Ir. Soejarwanto Dwiatmoko., MSi., Pjs Bupati Klaten Periode 2020

ASAL NAMA KLATEN BERDASARKAN CERITA RAKYAT

Sekitar 500 tahun yang lalu di suatu dukuh di sekitar sungai Sekolekan (sekarang Sekalekan), tinggal seorang Kyai yang sangat pandai dan sakti. Karena kepandaian dan kesaktiannya, Kyai tersebut sangat dihormati oleh penduduk di sekitarnya, baik tingkah lakunya maupun tutur katanya. Karena semua kata-katanya selalu dituruti rakyatnya, maka penduduk di sekitarnya memberikan sebuah julukan kepadanya, yaitu Kyai Melati (Melati berasal dari kata Lati yang berarti bibir/mulut dalam Bahasa Jawa). Semula kata Lati berubah menjadi kata Melati, kemudian berubah lagi menjadi Kelati dan akhirnya menjadi kata Klaten.

Untuk memberikan penghormatan kepada Kyai Melati Sekolekan, maka ketika beliau meninggal, dukuh di sekitar makamnya diberi nama Sekolekan/Sekalekan. Kemudian setelah adanya kemajuan-kemajuan di dalam lingkungan Surakarta akibat dari perjanjian Giyanti, banyak muncul dukuh-dukuh. Begitu juga di sekitar dukuh sekolekan juga muncul beberapa dukuh baru. Maka beberapa dukuh yang muncul di sekitar Sekolekan diberi nama Klaten. Sejak saat itulah nama Klaten mulai timbul dan akhirnya menjadi sebuah kota yang besar di mana Dukuh Sekolekan berada di dalamnya.

Nama Klaten diambil dari nama Kyai Melati tersebut. Kyai dan Nyai Melati adalah seorang abdi dalem kerajaan Mataram yang ditugaskan untuk menyerahkan bunga melati dan buah joho untuk keputren (menghitamkan gigi) ke istana. Namun, tidak terdapat data yang memadai mengenai siapa sebenarnya Kyai dan Nyai Melati tersebut. Sebagai daerah Panekar, Klaten diberi tugas oleh istana untuk mencari tukang gending, mencari gadis cantik untuk dayang-dayang di istana, bunga-bungaan untuk kepentingan para putri istana, menghaturkan dedaunan untuk membungkus makanan tradisional seperti jadah, jenang, wajik dan sebagainya. Hal ini terjadi sejak masa Sunan Paku Buwana II, dan diatur kembali pada jaman Paku Buwana IV (Naparwadawa, 1919; 1921). Silsilah Kyai dan Nyai Melati juga tidak diketahui. Bahkan penduduk daerah Klaten tidak ada yang menganggap dirinya sebagai keturunan Kyai dan Nyai Melati.

NAMA KLATEN BERDASARKAN ARSIP YANG DITEMUKAN


Peta Topografi Tahun 1930 Sumber : https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/

Daerah yang sekarang menjadi wilayah Kabupaten Klaten merupakan daerah-daerah kuno, dalam arti sudah dihuni oleh manusia sejak masa peradaban Hindu dimulai di tanah Jawa. Hal tersebut dapat dilihat dari peninggalan-peninggalan Hindhu-Budha di daerah Klaten seperti candi, prasasti dan benda-benda logam jaman Hindu-Budha. Selain itu terdapat desa (daerah) yang merupakan perdikan atau sima yang diberikan raja kepada pemuka-pemuka masyarakat daerah Klaten pada saat itu. Pu para dari Puluwatu (sekarang desa ini tetap bernama Puluhwatu), Pu Mandita dari Gumulan (sekarang desa Gumulan Kecamatan Klaten Tengah), Wadihati (desa Wedi), dan Mirah-Mirah (desa Muruh), merupakan contoh nama-nama daerah peninggalan pada masa Hindu-Budha.


Benteng Lodji Klaten (lokasi sekarang menjadi Masjid Raya) Sumber: httpsdigitalcollections.universiteitleiden.nl

Nama Klaten yang tertulis dalam serat Babad Bedhahing Ngayogyakarta Geger Sepehi – Naskah carik. Hal ini berkaitan dengan pendirian Benteng (lodji) Klaten pada zaman pemerintahan Sunan Paku Buwana IV. Pendirian Benteng (lodji) Klaten peletakan batu pertamanya dimulai pada hari : SABTU KLIWON, 12 RABIULAKIR, LANGKIR, ALIP, 1731 (RUPA MANTRI SWARANING JALAK) atau 28 Juli 1804. Peletakan batu pertama dimulai pada pukul 11.00. Gapura benteng (lodji) dibangun pada tahun 1806. Sebelum benteng (lodji) di Klaten didirikan, pemerintah kolonial sudah mendirikan benteng (lodji) di desa Merbung. Namun dengan pertimbangan letak, situasi, dan kondisi daerah, maka pada tahun 1804 benteng (lodji) di Merbung dipindahkan ke desa kecil, yaitu Klaten.


Lodji Klaten bagian dalam Source : Tropenmuseum

Dipilihnya desa Klaten sebagai tempat pendirian benteng (lodji), maka desa yang awalnya tidak dikenal ini mulai dikenal oleh masyarakat. Dengan demikian pembangunan benteng (lodji) Klaten telah mendorong munculnya Klaten sebagai tempat kedudukan pemerintah supra desa (pemerintah daerah), meskipun pada masa itu diwakili oleh pemerintahan kolonial.


Foto Pemandangan jalan-jalan besar di sepanjang alun-alun dan Benteng Engelenburg Klaten sekitar tahun 1922 sumber : collectie.wereldculturen.nl

Meskipun pemerintahan pada masa tersebut dipimpin oleh pemerintah kolonial, pendirian benteng (lodji) Klaten merupakan sumber sejarah tertua berdasarkan arsip yang tercipta tentang penyebutan nama Klaten


Alun-alun klaten sekitar tahun 1922 Sumber: collectie.wereldculturen.nl

 

 

Sumber : Laporan Akhir Studi Penelitian Hari Jadi Kabupaten Klaten

Pameran Arsip Virtual 2020Pameran Arsip Virtual Perjuangan Rakyat KlatenPameran Arsip Virtual 2021Pameran Arsip Virtual Sawah PlastikPameran Arsip Virtual 2022Kabupaten Klaten Tempo DoeloeMasa Keemasan KlatenKlaten Masa Depan