Plt Kepala Perpusnas jadi TOP 100 orang berpengaruh dalam Kecerdasan Buatan versi Majalah TIME
Majalah TIME telah memilih Bapak Prof. Endang Aminuddin Aziz, M.A., Ph.D. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi sekaligus Plt. Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia, masuk dalam daftar 100 tokoh paling berpengaruh di bidang kecerdasan buatan (AI) tahun ini. Beliau menjadi satu-satunya tokoh dari Indonesia yang masuk dalam edisi TIME 100 AI 2024.
Dalam laporannya, TIME menyoroti peran penting beliau dalam menyelamatkan lebih dari 700 bahasa daerah di Indonesia dengan memanfaatkan Large Language Models (LLM). Sistem AI ini mampu memahami dan menghasilkan bahasa manusia melalui pemrosesan data teks dalam jumlah besar. TIME menilai bahwa tugas Bapak Endang Aminuddin sangat menantang karena dari ratusan bahasa tersebut, hanya sedikit yang memiliki sistem tulisan atau simbol yang memadai untuk didokumentasikan. Bahkan, banyak dari bahasa-bahasa tersebut yang tidak memiliki dokumentasi yang cukup.
Beliau menggunakan teknologi LLM untuk mengatasi tantangan ini. Selain itu, ia juga sedang mengembangkan alat berbasis AI untuk mendeteksi vitalitas bahasa-bahasa lokal di masyarakat. Beliau yang merupakan lulusan program doktoral di Departemen Linguistik, Monash University, Australia, menyerukan kepada perusahaan teknologi untuk berkolaborasi dengan lembaganya dalam melestarikan apa yang ia sebut sebagai "kekayaan Indonesia."
Dalam wawancara dengan TIME, Bapak Endang mengungkapkan bahwa dirinya diberi tahu sebelumnya mengenai nominasi sebagai salah satu dari 100 tokoh berpengaruh di bidang AI. Tim redaksi TIME telah melakukan seleksi berdasarkan aktivitasnya dalam revitalisasi bahasa daerah melalui kecerdasan buatan. Wawancara tersebut berlangsung selama satu jam, dan setelahnya Bapak Endang diminta untuk mengirimkan data tambahan terkait kebijakan yang ia jalankan sebagai Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Data tambahan tersebut juga mencakup kondisi terkini bahasa daerah di Indonesia.