Hari Terakhir Ulat Kupu: Peserta Lanjutan Tuntaskan Pelatihan Komputer Dasar

Program Inovasi "Ulat Kupu" (Pelatihan Komputer untuk Masyarakat Kurang Mampu) yang digagas oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Klaten resmi ditutup pada Kamis, 10 Juli 2025. Hari keempat ini menjadi sesi terakhir pelatihan komputer dasar yang dilaksanakan di Laboratorium Komputer SMK Negeri 1 Klaten, dengan peserta lanjutan dari pelatihan hari ketiga.

Pelatihan ini kembali menghadirkan instruktur dari Universitas Widya Dharma Klaten yang mendampingi peserta secara langsung dalam memperdalam materi keterampilan komputer dasar. Fokus utama pelatihan hari keempat adalah praktik lanjutan dalam penggunaan aplikasi Microsoft Office, manajemen file, serta penguatan pemahaman teknologi digital yang aplikatif untuk kehidupan sehari-hari maupun kesiapan kerja.

Para peserta menunjukkan semangat dan perkembangan signifikan, meskipun mayoritas belum pernah bersentuhan langsung dengan perangkat komputer sebelumnya. Materi disampaikan secara praktis dan komunikatif agar mudah dipahami oleh seluruh peserta.

Sebagai bentuk apresiasi dan pengakuan terhadap keterlibatan aktif selama pelatihan, setiap peserta menerima Surat Keterangan telah mengikuti Pelatihan Komputer Dasar. Sertifikat ini diharapkan dapat menjadi nilai tambah dalam mencari peluang kerja, memulai usaha, maupun menunjang aktivitas lainnya yang berbasis teknologi.

Kepala Dispersip Klaten, Bapak Pramana Agus Wijanarka, S.T., M.Si., menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kesuksesan program ini, khususnya kepada Universitas Widya Dharma Klaten yang menjadi mitra pelatihan. Beliau juga berharap kegiatan ini bisa berlanjut ke wilayah lain sebagai bentuk pemerataan akses literasi digital di seluruh Kabupaten Klaten.

Dengan selesainya pelatihan hari keempat, Dispersip Klaten menutup rangkaian Inovasi Ulat Kupu tahun 2025. Program ini membuktikan bahwa semangat belajar dan kemajuan teknologi bisa menyatu, bahkan di kalangan masyarakat yang sebelumnya belum terjangkau oleh pelatihan serupa.